Sabtu, 27 Agustus 2016

Pembakaran yang sempurna (Complete Combustion )



 Complete Combustion


Apa itu Complete Combustion (proses pembakaran yang serpurna)?

Complete Combustion (proses pembakaran yang sempurna) adalah proses pembakaran dimana elemen-elemen dari fuel dan oksigen komplete beraksi,  yang menghasilkan karbon dioksida, sulful dioksida, steam, heat dan energi yang memilki efisien yang tinggi. Efisiensi ini bergantung dari jenis bahan bakar (tipe fuel) yang digunakan dalam proses pembakaran, kuantiti dari  udara, burner.

Apa pengaruh dari jenis bahan bakar terhadap efisiensi pembakaran?

Bahan yang berjenis padat atau solid fuel mempunyai efisiensi lebih rendah  dibandingkan bahan bakar  yang berjenis  cair (liquid) dan gas. Hal ini dikarenakan  sedikitnya bahan  bakar (fuel)  yang  bereakasi   dengan  udara ( contak surface).  Juga bergantung dari tingkat visikositas bahan bakar solid yang tinggi, banyak bahar bakar  yang tersemprot ke proses (spraying fuel),  sedikit bahan bakar yang bereaksi dengan oksigen (contact surface), dan efisiensi pembakarannya.

Apa pengaruh Kuantiti dari udara didalam pembakaran?
Ketidakcukupan pasokan udara didalam pembakaran akan menghasilkan karbonmonosikda, jelaga, asap didalam pembakaran bahar bakar dan kehilangan energi ( loss energy) sehingga efisiensi pembakaran menjadi rendah. Terlalu banyak udara membuat lebih  banyak kehilangan.

Apa pengrauh dari bunner?

Burner yang kotor, buntu, dan rusak menghasilkan percampuran udara dengan fuel tidak merata (poor mixing) sehinggga efisiensi menjadi rendah.

Didalam prakteknya, kita tidak bisa mengtur sesuai dengan teori air dan fuel ratio. ini dikarenakan tidak semua bahan bakar yang masuk bereaksi dengan udara, khususnya solid fuel. Bagaimanapun kita perlu memasok udara lebih banyak, hal ini disebut “excess air”.


Bagaimana kita bisa tahu seberapa banya kebutuhan udara pembakaran?

Untuk masing-masing Fuel type bisa dilihat ditabel ini:



Oksigen, karbon dioksida, karbon monosikda dapat diukur dengan menggunakan elektronik cell (Gas analyzer) atau melalui reaksi kimia. Sehingga operator dapat melakukan pengamatan pembakaran secara visual.











 

0 komentar: